Sepotong Cokelat untuk Tuhan |
|
|
|
Ditulis oleh Administrator
|
Selasa, 12 Oktober 2010 20:51 |

Sepotong Cokelat untuk Tuhan
Semua yang hidup akan mati. Semua yang muda akan menjadi tua. Semua yang datang akan pergi dan semua yang bertemu akan berpisah.
Ketakutan terbesar Wulan adalah kehilangan teman. Baginya memiliki teman seperti Nia dan Bayu sudah cukup. Ia tak membutuhkan teman lain lagi. Namun, semuanya berubah ketika Bayu pergi tanpa kabar. Berkat saran dari Nia, akhirnya Wulan pun bertekad untuk mencari banyak teman. Katanya, “Cari teman sampai kau sendiri tidak bisa menghitung jumlahnya. Cari teman sampai kau sendiri bahkan bisa lupa namanya. Cari teman sampai mereka menyapamu dengan Wulan, Wulan..dan? Kau sendiri tidak tau siapa teman yang menyapamu itu.”Itu adalah saran Nia yang akan dia kenang sepanjang hidupnya.
Impiannya hanya tiga, memiliki banyak teman, menjadi apapun yang di inginkan orang tua, dan menjadi seorang novelis best-seller yang bukunya diterjemahkan dalam 33 bahasa di seluruh dunia. Kini ia sudah menyusun langkah demi langkah menuju impian itu. Namun, untuk menggapai impiannya ternyata tidak mudah, banyak rintangan yang harus ia hadapi.
Lika-liku perjalanan Wulan menggapai mimpi-mimpinya amat menarik untuk diikuti, termasuk bagaimana ia akan mempersembahkan sepotong coklat untuk-Nya. “Selamat Menikmati” |